Kamis, 26 September 2013

Tulisan 1: Definisi Komunikasi, Dimensi Komunikasi, Definisi Leadership dan Teori Kepemimpinan

Postingan pertama disemester baru dengan mata kuliah Psikologi Manajemen, saya akan membahas tentang definisi komunikasi, dimensi komunikasi, definisi leadership dan teori kepemimpian yang merupakan ruang lingkup dari psikologi manajemen.

Sebelum masuk kedalam inti pembahasan, saya akan memberikan sedikit gambaran tentang manajemen. Apa itu manajemen? Mananjemen diambil dari kata bahasa inggris yaitu manage yang artinya mengurus, mengelola, mengendalikan dan memimpin. Dengan kata lain, manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan melalui sumber daya manusia atau sumber daya lain.

a. Definisi Komunikasi


Menurut Hovland, Janis dan Kelly mendefinisikan komunikasi sebagai "The process by which an individual (the omunicator) transmits stimuli (usually verbal) to modify the behaviour of other individuals (the audience). Dance mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi behaviorisme sebagai usaha "menimbulkan respon melalui lambang-lambang verbal."
Sedangkan, menurut saya komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain.

Kamus psikologi menyebutkan enam pengertian komunikasi, meliputi;

  1. Penyampaian perubahan energi dari satu tempat ke tempat lain seperti dalam sistem saraf atau penyampaian gelombang-gelombang suara.
  2. Penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh organisme
  3. Pesan yang disampaikan
  4. (Teori komunikasi) Proses yang dilakukan satu sistem yang lain melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan.
  5. (K.Lewin) Pengaruh suatu wilayah pertama pada wilayah persona yang lain sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan pada wilayah lain.
  6. Pesan pasien kepad pemberi terapi dalam psikoterapi
b. Dimensi Komunikasi


Durianto (2003:89) mengatakan bahwa dimensi komunikasi memberikan informasi tentang kemampuan konsumen dalam mengingat pesan utama yang disampaikan, pemahaman konsumen serta kekuatan besar dari model DAGMAR adalah efek dari komunikasi yang berbasis pada logika untuk sasaran dan tujuan iklan dimana kesuksesan dan kegagalannya harus diukur.

c. Definisi Kepemimpinan atau Leadership


Menurut Young (dalam Kartono, 2003) Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.

Menurut saya kepemimpinan yang disebut juga dengan leadership adalah suatu kemampuan atau keahlian khusus yang tidak dimiliki orang lain sehingga dapat memimpin, mengajak atau mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok.

d. Teori Kepemimpinan

1. Teori X dan Teori Y (Douglas McGregor)


Pada tahun 1950, Douglas McGregor (1906-1964) seorang psikolog yang mengajar di MIT dan menjabat sebagai presiden Antioch College 1948-1954. McGregor meletakkan ide-idenya dalam buku klasiknya 1957 artikel berjudul The Human Side of Enterprise dan buku tahun 1960 dengan nama yang sama, dimana ia memperkenalkan apa yang kemudian disebut humanisme. McGregor menyatakan bahwa pendekatan konvensional untuk mengelola yang didasarkan pada tiga proporsi utama, yang disebut Teori X;
a. Manajemen bertanggung jawab untuk mengatur unsur-unsur dari usaha produktif seperti uang, bahan, peralatan dan orang dalam kepentingan ekonomi.
b. Menghormati orang lain, ini adalah proses mengarahkan usaha mereka, memotivasi mereka, mengendalikan tindakan mereka dan memodifikasi perilaku mereka agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.
c. Tanpa interaksi aktif oleh manajemen orang akan pasif bahkan resisten untuk kebutuhan organisasi. Oleh karena itu, mereka harus diarahkan dan tugas manajemen yang demikian hanya menyelesaikan sesuatu.

Menurut McGregor organisasi tradisonal dengan ciri-cirinya yang sentralisasi dalam pengambilan keputusan yang terumuskan dalam dua model yang dinamakan Teori X dan Teori Y. Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang lebih suka diperintah dan tidak tertarik akan rasa tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut asumsi teori X dari McGregor, orang-orang ini pada hakekatnya adalah;
a. Tidak menyukai bekerja
b. Tidak mempunyai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab dan lebih menyukai diarahkan atau diperintah.
c. Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi
d. Hanya membutuhkan motivasi fisisologis dan keamanan saja
e. Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mencapai tujuanorganisasi

Untuk menyadari dari kelemahan asumsi teori X, maka McGregor mengeluarkan alternatif teori Y. Asumsi teori Y menyatakan bahwa orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya tidak seperti yang diduga oleh teori X. Secara keseluruhan asumsi teori Y mengenai manusia adalah sebagai berikut;
a. Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain, dapat memberikan kepuasan kepada mereka
b. Manusia dapat mengawasi diri sendiri dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.
c. Kemampuan untuk berkreativitas didalam memecahkan persoalan-persoalan organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh karyawan.
d. Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
e. Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.

2. Teori 4 Sistem (Resis Likert)


a. Sistem 1, Otoriter dan Eksploitif: manajer membuat semua keputusan yang berhubungan dengan kerja dan memerintah para bawahan untuk melaksanakannya. Standar dan metode pelaksanaan tugas secara kaku ditetapkan oleh manajer. Manajemen menggunakan rasa takut dan ancaman. Disini atasan dan bawahan memiliki kedekatan yang jaraknya jauh.
b. Sistem 2, Otoritatif dan Benevolent: manajer tetap menentukan perintah-perintah tetapi memberi kebebasan kepada bawahan untuk memberikan komentar terhadap perintah-perintah tersebut. Berbagai fleksibelitas untuk melaksanakan tugas-tugas mereka dalam batas-batas dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Manajemen menggunakan penghargaan; informasi ke atas dibatasi oleh manajemen, keputusan kebijakan sementara datang dari atas dan beberapa keputusan yang ditetapkan dapat dilimpahkan ke tingkat yang lebih rendah. Disini atasan mengharapkan kepatuhan bawahan.
c. Sistem 3, Konsultif: manajer menetapkan tujuan-tujuan dan memberikan perintah-perintah setelah hal-hal itu didiskusikan dahuul dngan bawahan. Bawahan dapat membuat keputusan-keputusan merka sendiri tentang cara pelaksaan tugas. Penghargaan lebih digunakan untuk memotivasi bawahan. Manajemen menawarkan hadiah, tetapi kadang hukuman; keputusan besar datang dari atas sementara ada beberapa yang lebih luas keterlibatan dalam pengambilan keputusan. 
d. Sistem 4, Partisipatif adalah sistem yang paling ideal menurut Likert yaitu, tentang cara bagaimana organisasi seharusnya berjalan. Tujuan-tujuan ditetapkan dan keputusan-keputusan kerja dibuat oleh kelompok. Apabila manajer secara formal membuat keputusan, maka mereka akan melakukannya setelah mempertimbangkan saran dan pendapat dari para anggota kelompok. Untuk memotivasi bawahan, manajer tidak hanya menggunakan penghargaan-penghargaan ekonomis tetapi juga memcoba memberikan bawahan perasaan yang dibutuhkan. Manajemen kelompok mendorong keterlibatan dalam menetapkan tujuan kinerja yang tinggi dengan beberapa penghargaan ekonomi: jujur dengan pengambilan keputusan melalui proses kelompok dengan masing-masing kelompok terkait dengan orang-orang yang menjadi anggota lebih dari satu kelompok yang disebut menghubungkan pemimpin dan bawahan.

3. Theori Of Leadership Patton Choice (TannenBaum dan Schmidt)



Pada tahun 1957, Robert TannenBaum dan Warren Schimdt menulis salah satu artikel yang paling revolusioner yang pernah muncul dalam The Harvard Business Review. Artikel ini berjudul "Bagaimana Memilih Sebuah Pola Kepemimpinan."

Ada tujuh pola kepemimpin yang diidentifikasikan oleh TannenBaum dan Schimdt. Pola kepemimpinan ditandai dengan angka-angka dibagian bawah diagram mirip dengan gaya kepemimpinan, tetapi definsi dari masing-masing terkait dengan proses pengambilan keputusan. Berikut penjelasannya;
a. Kepemimpinan Pola 1: "Pemimpin izin bawahan berfungsi dalam batas-batas yang ditentukan oleh superior."
b. Kepemimpinan Pola 2: "Pemimpin medefinisikan batas-batas dan meminta kelompok untuk membuat keputusan."
c. Kepemimpinan Pola 3: "Pemimpin menemukan masalah, membentuk kelompok dan membuat keputusan."
d. Kepemimpinan Pola 4: "Peminpin menyajikan keputusan untuk kelompok. Keputusan dapat berubah oleh kelompok."
e. Kepemimpinan Pola 5: "Pemimpin menyajikan ide-ide dan mengundang pertanyaan."
f. Kepemimpinan Pola 6: "Pemimpin membuat keputusan kemudian menyakinkan kelompok bahwa keputusannya benar."
g. Kepemimpinan Pola 7: "Pemimpin membuat keputusan dan mengumumkan ke grup."


Sumber
http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/05/psikologi-komunikasi.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/communication-media-studies/2182497-dimensi-komunikasi/
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/
http://qmmymakiyah.blogspot.com/2009/10/psikologi-manajemen-teori-kepemimpinan.html
http://teorimempengaruhiperilaku.blogspot.com/2009/11/leadership.html

Rabu, 04 September 2013

Happy Travelling

    Biasanya kan postingan saya selalu berkaitan dengan tugas-tugas softskill dari kampus. Tetapi, kali ini berbeda loh..kenapa? karena postingan ini berisi cerita tentang jalan-jalan saya ke Kebun Raya Bogor. Oke tanpa basi-basi lagi, langsung aja ya ceritanyaaaa...

    Senin, 02 September 2013 sekitar pukul 09:30 pagi saya berangkat dari kediaman nan sejuk yang tidak lain dan tidak bukan adalah rumah saya sendiri menuju rumah teman saya untuk menjemputnya terlebih dulu. Kemudian pukul 10:30 kita berangkat menuju stasiun. Karena jarak rumah teman saya tidak begitu jauh dari stasiun jadi, tidak membutuhkan waktu terlalu lama untuk sampai disana. Sampai di stasiun ternyata parkirannya sudah penuh, ya salam akhirnya saya harus menitipkan motor ditempat penitipan sepeda motor yang jaraknya tidak jauh dari stasiun.

    Kita berduapun menuju loket dan membeli tiket, oiyaa kita berangkat dari Stasiun Bekasi menuju Stasiun Bogor dengan menggunakan Commuter Line, untuk biayanya itu hanya mengeluarkan Rp. 10.000,- saja.. Murah kan?!. Tetapi, karena menggunakan transportasi kereta api kita harus transit terlebih dahulu di Stasiun Manggarai kemudian transit kembali di Stasiun Depok Lama. Setelah itu, turun di Stasiun Bogor.

    Kita sampai di Stasiun Bogor pukul 13:30 siang. Ada sederet pedagang mirip pasar menyambut saya. Oh ternyata ini namanya PKL modern, semacam cara dinas tata kota untuk merapikan PKL disekitar stasiun tanpa harus mengusir mereka. Bagus loh, bisa mampir dulu untuk belanja atau untuk sekedar makan hehehe.. Dari sini hanya dengan Rp. 2000,- kita naik angkot 02 dan turun di Gerbang 1 Kebun Raya Bogor . Tiket masuk Kebun Raya Bogor sebesar Rp. 15000,- yaaa cukuplah untuk ukuran dompet mahasiswa seperti kita hehehe..

    Kemudian kita mencari tempat teduh untuk makan siang. Banyak sekali yang datang bersama pacarnya dan tidak banyak pula yang datang bersama keluarganya. Berbeda dengan kita yang hanya datang berdua saja hahaha.. Setelah makan siang sempet foto-foto dulu sih, narsis sedikit gak apa-apa kan hahaha..

 
teman dan saya

    Setelah makan siang, barulah jalan-jalan.. Kita hanya mengunjungi beberapa tempat yang belum dikunjungi.. Seperti Taman Mexico, Danau dekat Masjid, Jembatan Merah Gantung dan Makam. Berikut foto-fotonya..

Taman Mexico

Jembatan Merah Gantung

pic dari detikTravel


    Selesai berkeliling, kita langsung pulang. Sempet bingung juga sih sama jalan keluarnya akhirnya kita mengikuti salah satu romobongan yang sepertinya ingin keluar juga.. Saat menaiki tangga dekat makam saya sempat salah menginjak jadi bukan anak tangganya yang saya injak tapi, tanah dekat tangga tersebut..yaaa mungkin karena kelelahan setelah berkeliling muter-muter Kebun Raya Bogor dan sekarang harus menaiki anak tangga untuk jalan keluarnya huhuhu... Pulangnya kita mampir dulu di Kota Tua, tapi sayang kita gak sempet foto.. Rasa lelah terasa sekali ketika dikereta dan selama perjalananpun kita tertidur haha..

Sekian dulu cerita saya..Maaf untuk penulisannya jika rada gimana gitu hahaha..Happy travelling..