A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan
intensitas, arah dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga
elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah dan ketekunan. Dalam
hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa
giat seseorang berusaha tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi
kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang
menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, yaitu ketekunan
merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
a. Faktor internal: faktor yang
berasal dari dalam diri individu, terdiri atas;
1) Persepsi individu
mengenai diri sendiri
2) Harga diri dan
prestasi
3) Harapan
4) Kebutuhan
5) Kepuasan kerja
b. Faktor eksternal: faktor yang
berasal dari luar individu, terdiri atas;
1) Jenis dan sifat
pekerjaan
2) Kelompok kerja
dimana individu bergabung
3) Situasi lingkungan
4) Sistem imbalan
yang diterima
B. Teori-Teori Motivasi
1. Teori Drive-Reinforcement
Teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan
akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi. Misalnya promosi seorang
karyawan itu tergantung dari prestasi yang selalu dapat dipertahankan. Sifat
ketergantungan tersebut bertautan dengan hubungan antara perilaku dan kejadian
yang mengikuti perilaku tersebut. Teori pengkuhan ini terdiri dari dua jenis,
yaitu;
a. Pengukuhan Positif (Positive Reinforcement),
yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuhan positif
diterapkan secara bersyarat.
b. Pengukuhan Negatif (Negative Reinforcement),
yaitu bertambahnya frekuensi perilaku, terjadi jika pengukuhan negatif
dihilangkan secara bersyarat.
Jadi, prinsip pengukuhan selau berhubungan dengan
bertambahnya frekuensi dan tanggapan, apabila diikuti oleh stimulus yang
bersyarat. Demikian juga prinsip hukuman (Punishment) selalu berhubungan
dengan berkurangnya frekuensi tanggapan, apabila tanggapan (response)
itu diikuti oleh rangsangan yang bersyarat. Contoh: pengukuhan yang relatif
malar adalah mendapatkan pujian setelah seseorang memproduksi tiap-tiap unit
atau setiap hari disambut dengan hangat oleh manajer.
2. Teori Harapan
Menurut Victor H. Vroom dalam bukunya yang
berjdul "work and motivation" yang mengatakan tentang suatu
teori yang disebutnya sebagai "teori harapan". Menurut teori ini
motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang
yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang
diinginkannya.
Contoh: Kasus PHK
Dari sudut pandang teori harapan para pekerja
tidak termotivasi untuk bekerja keras karena tidak adanya hubungan antara
prestasi kerja dengan penghasilan yang diharapkan. Malahan dengan adanya PHK,
mereka memiliki persepsi bahwa walaupun telah bekerja keras kadang-kadangn
malah mendatangkan hasil yang tidak diinginkan. Konsistensi dengan teori ini,
para pekerjapun menunjukkan motivasi yang rendah dalam melakukan pekerjaannya.
3. Teori Tujuan
Teori ini menyatakan bahwa mencapai tujuan adalah
sebuah motivator. Hampir setiap orang menyukai kepuasan kerja karena mencapai
sebuah tujuan spesifik. Saat seseorang menentukan tujuan yang jelas, kinerja
biasanya meningkat sebab:
a. Ia akan berorientasi keras mencapai tujuan
yang diperlukan
b. Ia akan berusaha keras mencapai tujuan
tersebut
c. Tugas-tugas sebisa mungkin akan diselesaikan
d. Semua jalan untuk mencapai tujuan pasti
ditempuh
Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak
jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa
seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang
jelas. Sehingga munculah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan
tujan).
Contoh: Seorang buruh yang ingin menjadi karyawan tetap, maka ia akan berusaha lebih keras dibanding teman-teman yang lain.
4. Teori Hirarki Kebutuhan
Di era tahun 1950-an seorang psikolog terkemuka Amerika, Abraham Maslow
melakukan penelitian untuk memahami sifat sifat dasar manusia. Maslow
menyimpulkan hasil penelitianya dalam bentuk hirarki kebutuhan manusia.
Teori ini sangat dikenal dan berpengaruh terutama dalam lingkup dunia
bisnis. Bahkan, teori ini banyak dijadikan pijakan bagi orang yang
mencoba memahami tentang motivasi.
Dalam hipotesisnya Maslow mengatakan bahwa kebutuhan manusia itu ada
lima tingkatan, tersusun secara hirarkis dan punya nilai kepuasan dan
tingkat upaya yang berbeda beda. Kelima tingkatan kebutuhan tersebut
adalah:
a. Kebutuhan Fisiologis: rasa lapar, haus, seks dan kebutuhan ragawi lainya.
b. Kebutuhan Keamanan: keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional
c. Kebutuhan Sosial: mencangkup kasih sayang, rasa dimiliki, diterimabaik dan persahabatan
d. Kebutuhan Penghargaan: mencangkup faktor hormat internal seperti otonomi, prestasi, harga diri.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri : berupa pengakuan terhadap kapasitas pengetahuan, keterampilan dan potensi yang dimilikinya.
a. Kebutuhan Fisiologis: rasa lapar, haus, seks dan kebutuhan ragawi lainya.
b. Kebutuhan Keamanan: keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik dan emosional
c. Kebutuhan Sosial: mencangkup kasih sayang, rasa dimiliki, diterimabaik dan persahabatan
d. Kebutuhan Penghargaan: mencangkup faktor hormat internal seperti otonomi, prestasi, harga diri.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri : berupa pengakuan terhadap kapasitas pengetahuan, keterampilan dan potensi yang dimilikinya.
Menurut Maslow orang dewasa secara normal memuaskan kira kira 85%
kebutuhan fisiologis, 70% kebutuhan rasa aman, 50% kebutuhan untuk
memiliki dan mencintai, 40% kebutuhan harga diri serta 10% kebutuhan
aktualisasi diri. Pernyataan tersebut cukup logis karena rata rata orang
lebih termotivasi memenuhi kebutuhan yang sifatnya tidak bisa ditunda
tunda lagi seperti makan, minum dan kebutuhan fisiologisnya. Sementara
kebutuhan lainya masih bisa ditunda.
Dalam prosesnya teori Maslow menjelaskan bahwa tingkatan kebutuhan hirarki diatas dapat dicapai setiap manusia secara bertahap. Suatu tingkatan kebutuhan memerlukan pemuasan yang optimal apabila ingin berpindah ke tingkatan selanjutnya. Sifat statis teori ini mengindikasikan bahwa orang akan terus menerus berupaya memenuhi tingkatan kebutuhanya yang belum terpenuhi hingga puas dan tidak memotivasi dirinya lagi. Jika keadaan sudah puas terjadi orang akan berpindah ke kebutuhan selanjutnya yang nilai kepuasanya lebih tinggi dan memerlukan upaya yang lebih tinggi lagi. Begitulah seterusnya hingga manusia mencapai kepuasan tertinggi yaitu kebutuhan aktualisasi diri di masyarakat.
Namun, keadaan setiap individu yang berbeda beda baik dari segi ekonomi,
status, jabatan dan lain lain menyebabkan kebutuhan setiap individu
berbeda beda dan berada dalam berbagai tingkatan. Ini tentu jadi
tantangan bagi pemimpin untuk memahami keberadaan motivasi karyawan
karyawanya sehingga tidak ada kesalahan ketika memberikan sebuah
perangkat motivator seperti bonus, promosi dll. Pemimpin yang mampu
membaca tingkatan motivasi bawahan akan dapat dengan mudah menentukan
paket motivator yang cocok bagi bawahanya.
Lebih jauh Maslow menjelaskan bahwa tingkatan kebutuhan yang ia susun dibagi menjadi dua jenis kebutuhan umum, yaitu:
a. Kebutuhan order rendah yang mencangkup kebutuhan fisiologis dan keamanan
b. Kebutuhan order tinggi yang mencangkup kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri
Kedua klasifikasi kebutuhan diatas membedakan sumber pemenuhan nya masing masing. Kebutuhan order rendah dipenuhi secara internal (dalam diri orang itu) sedangkan kebutuhan order tinggi dipenuhi secara eksternal (misal dengan upah, kontrak, masa kerja,dll).
a. Kebutuhan order rendah yang mencangkup kebutuhan fisiologis dan keamanan
b. Kebutuhan order tinggi yang mencangkup kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri
Kedua klasifikasi kebutuhan diatas membedakan sumber pemenuhan nya masing masing. Kebutuhan order rendah dipenuhi secara internal (dalam diri orang itu) sedangkan kebutuhan order tinggi dipenuhi secara eksternal (misal dengan upah, kontrak, masa kerja,dll).
Walaupun teori Maslow memperoleh pengakuan luas dari berbagai kalangan terutama para manajer praktik karena teori ini mudah dipahami, namun toeri ini bukan tanpa cacat. Dukungan empiris yang kurang yang merupakan acuan diterimanya suatu teori menyebabkan teori ini menuai banyak kritik. Selain itu sifat statis teori ini juga mendapat kritikan tajam dari berbagai kalangan terutama akademisi, karena dinilai kurang bisa diterima jika seseorang akan terus menerus berupaya di satu tingkatan hingga puas tanpa bisa balik ke kebutuhan yang lebih rendah atau mengoptimalkan kebutuhan sebelumnya lagi.
C. Analisis Artikel Tentang Motivasi
Merdeka.com - Ratusan buruh dan pekerja yang berdemonstrasi di
depan gedung Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (1/11)
akhirnya berhasil dipukul mundur. Aksi demo Forum Buruh DKI Jakarta yang
dimulai sejak pukul 11.00 tersebut, bubar pada pukul 19.30 WIB. Sebelumnya,
untuk memukul mundur pihak kepolisian mengerahkan tiga unit mobil water
cannon serta membentuk barikade dengan persenjataan yang lengkap. Sekretaris
Jenderal Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi
mengatakan mundurnya para buruh bukan berarti kalah, melainkan ingin
membuat strategi yang lebih besar untuk menuntut kenaikan Upah Minimum
Provinsi (UMP) DKI Jakarta sebesar Rp 3,7 juta. "Bahwasanya kami
akan tetap menuntut UMP Rp 3,7 juta, kalau hari ini kita mundur kita
ingin mengatur strategi yang lebih besar lagi. Kami cinta damai, malam
ini kita mau rapat mengatur strategi, kami protes atas hilangnya
pengaruh negara terhadap kebijakan buruh," ujar dia kepada wartawan di
Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (1/11). Menurut dia, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
lebih memilin pro terhadap pasar dan para pengusaha. Rusdi menegaskan
angka UMP sebesar Rp 3,7 juta sangat realistis karena negara-negara
seperti Jepang dan Korea, UMPnya mencapai Rp 10 juta. "Kami tidak
minta angka Rp 10 juta seperti Jepang, kami tidak minta Rp 10 juta
seperti Korea, atau hongkong sebesar Rp 8 juta," tegas dia. Rusdi
menambahkan para buruh akan menyiapkan aksi yang lebih besar lagi.
Bahkan, akan digelar di seluruh daerah yang pemerintah daerahnya belum
menyanggupi permintaan buruh tersebut. "Buat kami minggu depan
harga mati, kami harap minggu depan sudah ada perubahan, kami akan
menyiapkan pemogokan umum di kawasan industri Pulo Gadung, KBN Cakung,
Pelabuhan Tanjung Priok, Sunter, dan Kawasan Marunda dll," pungkas dia.
Dari berita tersebut jika dikaitkan dengan teori motivasi, maka masuk kedalam teori harapan. mengapa? karena aksi atau tindakannya mengarah kepada hasil yang diinginkannya yaitu kenaikan UMP menjadi sebesar Rp 3,7 juta. Bisa kita lihat kembali pada definisi dari teori harapan, menurut teori ini motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya.
Semoga bermanfaat untuk kalian yang membaca :)
Dari berita tersebut jika dikaitkan dengan teori motivasi, maka masuk kedalam teori harapan. mengapa? karena aksi atau tindakannya mengarah kepada hasil yang diinginkannya yaitu kenaikan UMP menjadi sebesar Rp 3,7 juta. Bisa kita lihat kembali pada definisi dari teori harapan, menurut teori ini motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya.
Semoga bermanfaat untuk kalian yang membaca :)
Sumber:
http://www.merdeka.com/peristiwa/bubarkan-diri-buruh-ancam-aksi-lebih-besar-demi-ump-rp-37-juta.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar