Pengawasan,
pengendalian atau controlling adalah salah satu fungsi manajemen yang
berupa mengendalikan penilaian, dan pengadaaan koreksi sehingga apa yang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud tercapainya
tujuan yang sudah ditetapkan diawal.
Controlling atau pengawasan adalah fungsi manajemen
dimana peran dari personal yang sudah memiliki tugas, wewenang dan menjalankan
pelaksanaanya perlu dilakukan pengawasan agar berjalan sesuai dengan tujuan,
visi dan misi perusahaan. Didalam manajemen perusahaan yang modern fungsi control
ini biasanya dilakukan oleh divisi audit internal.
Pengawasan
merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi.
Semua fungsi manajemen yang lain, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi
pengawasan. Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko
(1995) mengemukakan definisi pengawasan yang didalamnya memuat unsur esensial
proses pengawasan, bahwa "pengawasan manajemen adalah suatu usaha
sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan
perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan
nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur
penyimpangan-penyimpangan serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan
untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara
efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan."
Dengan demikian,
pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar
pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan
organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan dimana letak penyimpangan itu
dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.
Controlling atau pengawasan memiliki tujuan, yaitu untuk
adaptasi lingkungan, meminimalkan kegagalan, meminimumkan biaya dan
mengantisipasi kompleksitas dari organisasi.
1. Langkah-Langkah
dalam Control
Dalam proses pengendalian dibuthkan
langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan
standar-standar yang akan digunakan menjadi dasar pengendalian
b.
Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai
c. Membandingkan
pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menentukan penyimpangan.
d.
Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan
2. Tipe-Tipe
Control Manajemen
a. Pengendalian
dari dalam (internal control)
Pengendalaian dari dalam (internal control) adalah pengendalian
yang dibentuk dari dalam organisasi itu sendiri. Aparat atau unit pengendalian
ini bertugas mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan oleh pemimpin
untuk melihat dan menilai kemajuan atau kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu pemimpin dapat mengambil suatu tindakan korektif terhadap
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya (internal control).
Misalnya unit kerja Inspektorat Jenderal sebagai unit pengawasan ditingkat
departemen.
b. Pengendalian luar organisasi (eksternal
control)
Pengendalian luar organisasi (eksternal control) adalah
pengendalian yang dilakukan oleh aparat atau unit pengendalian dari luar
organisasi terhadap departemen (lembaga pemerintah lainnya) atas nama
pemerintah. Selain itu, pengawasan dapat pula dilakukan oleh pihak luar yang
ditunjuk oleh suatu organisasi untuk minta bantuan pemeriksaan atau
pengendalian terhadap organisasinya. Misalnya Konsultan Pengawas, Akuntan
Swasta dan lain-lain.
c. Pengendalian Preventif
Pengendalian preventif adalah pengendalian yang dilakukan sebelum
rencana itu dilaksanakan. Maksud pengendalian preventif adalah untuk mencegah
terjadinya kekeliruan atau kesalahan.
d.
Pengendalian Represif
Pengendalian represif adlah pengendalian yang dilakukan setelah adanya peaksanaan
pekerjaan. Maksud dilakukannya pengendalian represif adalah untuk menjamin
kelangsunga pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya tidak menyimpang dari yang
telah direncakanan (dalam pengendalian anggaran disebut post-audit).
3. Kontrol Proses Manajemen
Dalam proses
pengendalian manajemen yang baik sebaiknya formal, akan tetapi sifat
pengendalian informalpun masih banyak digunakan untuk proses manajemen.
Pengendalian manajemen formal merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan
antara satu dengan lain, terdiri dari proses:
a. Pemrograman (Programming)
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan
dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan dialokasikan untuk setiap
program yang telah ditentukan.
b. Penganggaran (Budgeting)
Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci,
dinyatakan dalam satu moneter untuk suatu periode, biasaya satu tahun. Anggaran
ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawabkan.
c. Operasi dan Akuntansi (Operating
and Accounting)
Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya
yang digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. Catatan dan
biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan
puat-pusat tenggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai
dasar untuk pemrograman dimasa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang
sesuai dengan pusat tanggungjawab digunakan untuk mengukur kinerja para
manajer.
d. Laporan dan Analisis (Reporting
and Analysis)
Tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses
pengendalian manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi
dapat dikumpulkan.
Sumber:
http://sebutsajateratai.blogspot.com/2013/10/mengendalikan-fungsi-manajemen.html
http://suparman-parmen.blogspot.com/2013/10/mengendalikan-fungsi-manajemen.html
http://lina-embun.blogspot.com/2011/12/fungsi-pengendalian-dalam-manajemen.html